RPP Sel Volta KD 3.3 Kelas XII
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMAN XX
Kelas/ Semester : XII/ Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
Topik : Sel Volta
Alokasi Waktu : 30 menit
A. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks,
keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran
kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel
elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan.
4.3 Menciptakan ide/gagasan/ produk sel elektrokimia.
B. Indikator Pencapaian
Kompetensi
1.1.1
Mensyukuri keteraturan proses yang terjadi
dalam sel elektrokimia sebagai wujud kebesaran Tuhan YME sehingga manusia dengan
pemikiran kreatifnya dapat menggolongkan sel elektrokimia kedalam sel volta dan
sel elektroisis.
2.1.1
Menunjukkan sikap antusias dengan mengajukan pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran dan
percobaan sel volta dan sel elektrolisis
2.1.2
Menunjukkan sikap teliti dalam melakukan percobaan
pada sel volta dan sel elektrolisis
2.1.3
Menunjukkan sikap jujur dalam menuliskan data hasil
percobaan
2.1.4
Menunjukkan sikap kerjasama dalam diskusi untuk mengetahui proses yang terjadi dalam sel elektrokimia
2.1.5
Menunjukkan sikap kritis dalam mengidentifikasi reaksi
anode dan katode yang terjadi pada sel volta dan sel elektrolisis
2.1.6
Menunjukkan sikap kreatif dalam menciptakan ide
terkait produk penerapan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari
2.1.7
Menunjukkan sikap komunikatif dalam mempresentasikan
hasil diskusi mengenai produk penerapan sel elektrokimia dalam kehidupan
sehari-hari
2.3.1 Menunjukkan sikap
responsif dan pro-aktif dalam memecahkan berbagai masalah dalam sel
elektrokimia
3.3.1
Menjelaskan fungsi jembatan garam pada rangkaian sel
volta.
3.3.2
Menjelaskan definisi katoda pada rangkaian sel volta.
3.3.3
Menjelaskan definisi anoda pada rangkaian sel volta.
3.3.4
Menjelaskan proses yang terjadi pada katoda sel volta
3.3.5
Menjelaskan proses yang terjadi pada anoda sel volta
3.3.6
Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada sel volta.
3.3.7
Menjelaskan arah aliran elektron yang terjadi pada sel volta.
3.3.8
Menjelaskan prinsip kerja sel volta.
3.3.9
Menuliskan notasi sel volta berdasarkan reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda
4.3.1
Mengamati gambar dalam wacana mengenai komponen sel volta dalam kehidupan
sehari-hari
4.3.2
Mengidentifikasi komponen alat yang terdapat dalam gambar sel volta
4.3.3
Merumuskan masalah dari wacana mengenai komponen sel volta dalam kehidupan
sehari-hari
4.3.4
Menentukan variabel bebas, terikat, dan kontrol untuk percobaan mengenai
sel volta
4.3.5
Melakukan percobaan mengenai sel volta
4.3.6
Mengidentifikasi percobaan menggunakan jembatan garam dan tidak meggunakan
jembatan garam
4.3.7
Mengidentifikasi pergerakan jarum voltmeter pada percobaan sel volta
4.3.8
Mengamati perubahan pada masing-masing katoda dan anoda nya
4.3.9 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada masing-masing katoda dan anoda
nya yang menggunakan jembatan garam dan tidak menggunakan jembatan garam
4.3.10 Menuliskan data hasil percobaan pada tabel hasil pengamatan sel volta
4.3.11 Mengasosiasi data hasil pengamatan dengan informasi yang didapatkan siswa
mengenai proses yang terjadi pada sel volta
4.3.12 Menyimpulkan definisi anoda dan katoda
4.3.13 Menyimpulkan fungsi jembatan garam pada sel volta
4.3.14 Menganalisis arah aliran elektron dengan angka pada voltmeter yang terjadi
pada sel volta
4.3.15 Menyimpulkan definisi voltase sel pada sel volta
4.3.16 Menganalisis prinsip kerja sel volta
4.3.17 Menyimpulkan definisi sel volta
C. Materi Ajar
Sel volta
Sel volta
atau sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan
menghasilkan arus listrik. Sel volta
terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode
negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda (electrode
positif). Anode dan Katode yang
berupa logam dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang mengandung
masing-masing ion logamnya. Kedua larutan dihubungkan dengan jembatan garam,
sedangkan kedua elektrode dihubungkan dengan kawat. Listrik yang dihasilkan
diukur dengan voltmeter yang dipasangkan pada kawat. Jembatan garam berisi
garam dalam gelatin yang berfungsi menjaga kenetralan listrik dari kedua
larutan sehingga aliran listrik tidak terputus.
Contoh
reaksi redoks spontan dalam Sel volta yang menghasilkan energi listrik adalah
reaksi anatara Zn dan ion Cu.
Berikut reaksi yang terjadi pada kedua elektrode :
Reaksi
oksidasi : Zn(s) → Zn2+ +
2e
Reaksi
reduksi : Cu2+(aq)
+ 2 e →Cu (s)
Reaksi Keseluruhan : Zn(s) +
Cu2+(aq) → Zn2+ + Cu (s)
a. Notasi Sel Volta
Sel volta dinotasikan dengan cara
yang telah disepakati (sel Zn/Cu2+)
Zn(s)|Zn2+(aq)║Cu2+(aq)|Cu(s)
Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan
disebelah kiri bagian katoda. Garis lurus
menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda (aqueous vs solid) jika
fasanya sama maka digunakan tanda koma. Untuk elektroda yang tidak bereaksi
ditulis dalam notasi diujung kiri dan ujung kanan.
b. Potensial Elektroda Standar
Perbedaan kecenderungan
teroksidasi menghasilkan perbedaan rapatan muatan antara kedua
elektroda.perbedaan rapatan muatan ini menyebabkan beda potensial listrik yang
disebut potensial sel dan
diberi lambang Esel. Apabila
potensial sel diukur pada 25oC dengan konsentrasi ion-ion 1M dan
tekanan gas 1 atm disebut potensial
sel standar dan diberi lambang Eosel.
Untuk membandingkan
kecenderungan oksidasi atau reduksi dari suatu elektroda,telah ditetapkan suatu
elektroda pembanding ,yaitu elektroda hidrogen .potensial sel yang dihasilkan
suatu elektrode (M) dengan elektroda hidrogen disebut potensial elektrode.dan dinyatakan dengan lamabang E . apabila pengukuran dilakukan
pada kondisi standar maka disebut dengan potensial
elektroda standar dan diberi lambang Eo.
Beberapa nilai potensial elektrode standar
dicantumkan dalam tabel dibawah
ini.
Potensial
sel volta dapat ditentukan melalui percobaan atau dapat dihitung berdasakan
data potensial elektroda standar.
Esel
= E° katoda – E°anoda
c.
Deret Volta
Deret Volta adalah
urutan logam-logam berdasarkan kenaikan potensial elektrode standarnya. Susunan
unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode standarnya disebut deret
elektrokimia atau deret volta. Deret volta dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Semakin ke
kiri kedudukan
suatu logam dalam deret volta menandakan: Logam semakin reaktif (semakin
mudah melepas elektron). Logam merupakan reduktor yang
semakin kuat. Sebaliknya, semakin kanan kedudukan logam dalam deret
volta menandakan: Logam semakin kurang reaktif (semakin sukar melepas
elektron). Kationnya merupakan oksidator
yang semakin kuat.
Jadi, logam yang terletak lebih kiri lebih reaktif daripada logam-logam yang di kanannya. Oleh karena itu, logam yang terletak lebih kiri dapat mendesak logam yang lebih kanan dari senyawanya.
Jadi, logam yang terletak lebih kiri lebih reaktif daripada logam-logam yang di kanannya. Oleh karena itu, logam yang terletak lebih kiri dapat mendesak logam yang lebih kanan dari senyawanya.
Penyetaraan
reaksi redoks
1. Metode bilangan oksidasi
Metode ini didasarkan pada
pengertian bahwa jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor sama dengan
jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator. Langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam penyetaraan reaksi adalah sebagai berikut:
a.
Tulislah kerangka dasar reaksi,
yaitu reuktor dan hasil oksidasinya serta oksidator dan hasil
reduksinya.
Contoh:
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) + H+(aq) Mn2+(aq) + CO2(aq) +H2O(l)
+7 +3
+2
+4
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) Mn2+(aq) + CO2(aq)
b. Setarakan unsur yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai (biasanya
adalah unsur selain hidrogen dan oksigen)
+7
+3
+2
+4
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) Mn2+(aq) + 2CO2(aq)
c. Tentukan jumlah penurunan
bilangan oksidasi dari oksidator dan jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari
reduktor. Dalam hal ini yang dimaksud dengan “jumlah penurunan bilangan
oksidasi” atau “jumlah pertambahan bilangan oksidasi” adalah hasil kali antara
jumlah atom yang terlibat dengan perubahan bilangan oksidasinya.
+7
+3
+2
+4
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) Mn2+(aq) + CO2(aq)
(turun
5)
(naik 2)
d.
Samakan jumlah
perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberi koefisien
yang sesuai
+7
+6
+2 +8
|
MnO4-(aq) + H2C2O4(aq) Mn2+(aq) + 2CO2(aq)
(turun
5)(x2)
(naik 2)(x5)
Hasilnya:
2MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) 2Mn2+(aq) + 10CO2(aq)
e.
Setarakan
muatan denagan menambah ion H+ (dalam suasana asam) atau ion OH-
(dalam suasana basa)
2MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) + 6H+(aq) 2Mn2+(aq) + 10CO2(aq)
(muatan setara)
f.
Setarakan atom
H dengan penambahkan H2O
2MnO4-(aq) + 5H2C2O4(aq) + 6H+(aq) 2Mn2+(aq) + 10CO2(aq) + 8H2O
(setara)
2. Metode setengah reaksi (ion-elektron)
Metode ini
didasarkan pada pengertian bahwa jumlah elektron yang dilepaskan pada setengah
reaksi oksidasi sama dengan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi
reduksi. Penyetaraan dalam suasana basa berbeda dengan larutan bersuasana asam.
a. Suasana larutan asam
Adapun lanhgkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Tulislah
kerangka dasar setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi
Reduksi : Cr2O72-(aq) Cr3+(aq)
Oksidasi : Cl-(aq) Cl2(g)
Langkah 2 : masing-masing
setengah reaksi disetarakan dengan urutan sebagai berikut:
· Setarakan atom
unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi (biasanya ialah unsur oksigen
dan hidrogen)
· Setarakan oksigen
dengan menambahkan molekul air (H2O)
· Setarakan atom
hidrogen dengan menambahkan ion H+
· Setarakan
muatan dengan menambahkan elektron
Reduksi
· Cr2O72-(aq) 2Cr3+(aq)
· Cr2O72-(aq) 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
· Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
· Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
|
Oksidasi
· 2Cl-(aq) Cl2(g)
· 2Cl-(aq) Cl2(g)
· 2Cl-(aq) Cl2(g)
· 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e
|
Langkah 3 : samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi
reduksi dengan jumlah elektron yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi,
kemudian jumlahkan.
Reduksi: Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)
Oksidasi: 6Cl-(aq) 3Cl2(g) + 6e
Redoks: Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6Cl-(aq) 2Cr3+(aq) + 3Cl2(g)
+ 7H2O(l)
b. Suasana larutan basa
Penyetaraan
setengah-reaksi dalam suasana basa atau netral dilakukan dengan menambahkan
basa (ion OH–), untuk menyetarakan atom O atau H. Tinjaulah reaksi
berikut yang dilakukan dalam suasana basa.
MnO4–
+ SO32– → MnO2 + SO42–
Caranya sama seperti dalam suasana asam. Akan tetapi,
setelah reaksi digabungkan, untuk menyetarakan atom O dan H ditambahkan OH–
pada kedua ruas persamaan.
Tahap 1
MnO4– → MnO2 (reaksi reduksi)
SO32– → SO42– (reaksi oksidasi)
MnO4– → MnO2 (reaksi reduksi)
SO32– → SO42– (reaksi oksidasi)
Tahap 2
MnO4– + 4H+ → MnO2 + 2H2O
SO32– + H2O → SO42– + 2H+
MnO4– + 4H+ → MnO2 + 2H2O
SO32– + H2O → SO42– + 2H+
Tahap 3
MnO4– + 4H+ + 3e– → MnO2 + 2H2O
SO32– + H2O → SO42– + 2H+ + 2e–
MnO4– + 4H+ + 3e– → MnO2 + 2H2O
SO32– + H2O → SO42– + 2H+ + 2e–
Tahap 4
MnO4– + 4H+ + 3e–
→ MnO2 + 2H2O (x2)
SO32– + H2O →
SO42– + 2H+ + 2e– (x3)
2MnO4– + 2H+ + 3SO32– →
2MnO2 + H2O + 3SO42–
Pada persamaan di atas terdapat 2H+. Untuk
menetralkannya tambahkan 2OH– pada kedua ruas persamaan. Persamaan
menjadi:
2MnO4– + (2H+ + 2OH–) + 3SO32– → 2MnO2 + H2O + 3SO42– + 2OH–
2MnO4– + (2H+ + 2OH–) + 3SO32– → 2MnO2 + H2O + 3SO42– + 2OH–
Penambahan OH– akan menetralkan H+
menjadi H2O. Oleh karena di ruas kanan ada H2O maka
terjadi penghilangan H2O pada salah satu ruas sehingga persamaan
menjadi:
2MnO4– + H2O + 3SO32– → 2MnO2 + 3SO42– + 2OH–
2MnO4– + H2O + 3SO32– → 2MnO2 + 3SO42– + 2OH–
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan :
Scientific
Metode :
Diskusi, percobaan, dan penugasan
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Pertemuan I: Sel Volta
|
||
Pendahuluan
|
·
Guru memberikan pertanyaan
“Anak-anak, apakah kalian pernah mengalami kendaraan
yang tiba-tiba mogok? Biasanya apakah penyebabnya?”
|
2 menit
|
Isi
|
MENGAMATI
· Siswa mengamati gambar komponen baterai dan gambar komponen sel
aki
MENANYA
· Siswa menunjukkan sikap antusias dan rasa ingin tahu dengan bertanya:
- Mengapa baterai dan sel aki
dapat menghantarkan arus listrik searah?
- Mengapa pada saat baterai dan sel aki pada saat
pengisian/cas/charge dapat mengubah energi listrik
menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi
energi listrik?
- Mengapa pada sel aki jika sudah lemah
dapat diisi ulang sedangkan pada sel baterai tidak bisa diisi ulang
MENCOBA
· Siswa melakukan percobaan mengenai
sel volta dengan dua perlakuan, yaitu dengan rangkaian sel volta yang
menggunakan jembatan garam dan tanpa menggunakan jembatan garam
· Siswa mengamati pergerakan jarum pada voltmeter
ketika kedua elektroda dicelupkan dalam larutan CuSO4 dan ZnSO4
yang telah dihubungkan jembatan garam
· Siswa mengamati pergerakan jarum pada
voltmeter ketika kedua elektroda dicelupkan dalam larutan CuSO4
dan ZnSO4 dan tidak
dihubungkan dengan jembatan garam
· Siswa mengamati perubahan
yang terjadi pada elektroda negatif saat larutan ZnSO4 dicelupkan
lempeng Zn
· Siswa mengamati perubahan
yang terjadi pada elektroda positif saat larutan CuSO4 dicelupkan
lempeng Cu
· Siswa menuliskan data hasil
percobaan pada tabel hasil pengamatan sel volta
· Siswa mengidentifikasi spesi
yang terlibat pada kedua elektroda dalam sel volta berdasarkan data hasil
percobaan
· Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi perubahan yang
terjadi pada elektoda negatif dan elektroda positif berdasarkan data hasil
percobaan
MENGASOSIASI
· Siswa menganalisis gambar
mikroskopis proses yang terjadi pada sel volta
Sumber: Chang, 2005.
· Siswa menganalisis arah aliran
elektron
· Siswa menganalisis fungsi dari
jembatan garam
· Siswa menyimpulkan fungsi dari
jembatan garam
· Siswa menyimpulkan definisi
katoda dan anoda
· Siswa menuliskan reaksi
redoks yang terjadi pada percobaan sel volta
· Siswa menuliskan notasi sel pada percobaan sel volta
· Siswa menganalisis prinsip
kerja sel volta
· Siswa menyimpulkan definisi sel
volta
MENGKOMUNIKASIKAN
· Guru memberi kesempatan
kepada kelompok yang bersedia maju untuk mempresentasikan hasil pengamatan
dan hasil diskusi LKS
·
Siswa dapat mempresentasikan laporan
hasil percobaan sel Volta dan hasil diskusi LKS dengan
menggunakan tata bahasa yang benar
|
20 menit
|
F. Alat
dan Sumber Belajar
· Alat dan Bahan
-
LCD Projector
-
Laptop
-
Alat-alat praktikum
No.
|
Alat
|
Jumlah/ kelompok
|
1.
|
Gelas kimia 100 ml
|
4 buah
|
2.
|
Voltmeter
|
2 unit
|
3.
|
Pipet tetes
|
3 buah
|
4.
|
Gelas ukur 100 ml
|
2 buah
|
5.
|
Kertas saring
|
secukupnya
|
· Sumber Belajar
-
Lembar Kerja Siswa (LKS)
-
Purba,
Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
-
Video animasi
G. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
· Teknik
Teknik tes
dan non tes
· Bentuk
Tes tertulis
dan pengamatan (observasi)
· Instrumen
(Tes dan non tes)
· Kunci dan
pedoman penskoran
· Tugas
Komentar
Posting Komentar